BERBURU AYAM JAWARA SAMPAI KE SUL-SEL
Makssar-Keseriusan anang teratai berkecimpung di hobi ayam ketawa tidak hanya isapan jempol semata ini dibuktikan dengan kehadiranya saat kontes ayam ketawa (gaga) dimakasar minggu 5 desember lalu, kedatangannya kali ini selain pengen berburu ayam yang berkualitas juga bermaksud silahturahmi dengan rekan-rekan sesama penghobi ayam ketawa disulawesi.
Meski harus terbang ribuan km dari markasnya disemarang namun anang menyatakan cukup puas dengan penyelenggaraan lomba di Makassar terutama dari sisi pesertanya yang mampu tembus ratusan ayam.
namun sebagai penikmat seni suara anang mengaku kurang puas dengan system penilaian yang sementara berjalan, apalagi setelah melihat langsung jalanya lomba ayam ketawa kemaren bisa disimpulkan kalau system penilaian yang ada rawan sekali intrik permainan didalamnya, tidak adanya bendera nilai menjadi titik kelemahan dari penjurian ayam itu sendiri karena peserta tidak bisa membandingkan kualitas ayamnya dengan kualitas ayam peserta lain karena kalah menang ayamnya hanya tergantung dari meja rekap juri sehingga peserta tidak disediakan media untuk protes andaikata ada ketidakpuasan saat penilaian berlangsung.
Melihat prospek ayam ketawa yang cukup bagus kedepan mestinya masyarakat sul-sel mulai membenahi segala sesuatu yang terkait dengan hobi ayam ketawa ini terutama perangkat aturan lombanya, begitu juga dengan organisasi yang nantinya menjadi wadah bernaung penggemar ayam ketawa harus segera mungkin dimunculkan, karena selama ini baru sebatas wadha penghobi baru sebatas asosiasi-asosiasi belom seperti hobi perkutut dengan p3si nya atau derkuku dengan ppdsinya maupun merpati atau ayam bekisar dengan p3mbsi dan kemarinya.
Asosiasi tidak salah dan harus tetap ada namun fungsinya hanya sebagai tempat membina peternak dan pemersatu penggemar ayam ketawa saya, asosiasi berhak menggelar lomba namun tidak berhak membuat draf penjurian dan menentukan penilaian ayam ketawa sendiri-sendiri karena ini akan menjadi bomerang dari kehancuran hobi ayam ketawa dimasa datang, jangan sampai terjadi ayam juara saat lomba di asosiasi A lantas tidak masuk kategori saat diturunkan dikontes yang penyelenggaranya asosiasi B.
Apalagi penikmat ayam ketawa tak lagi hanya milik masyarakat sul-sel saja sekarang warga jawa sudah banyak yang hobi memelihara ayam termasuk saya, namun amat disayangkan bilamana momen yang bagus ini tidak mampu ditangkap dan dimaksimalkan para penghobi dan peternak ayam ketawa disul-sel, karena kedepan yang menikmati hasil dari majunya lomba ayam ketawa juga peternak sul-sel sendiri, dan rencana kongres ayam ketawa yang rencananya akan digulirkan awal tahun depan semoga benar-benar terealisasi demi kemajuan dan eksistensi ayam gaga itu sendiri sehingga nantinya menambah khasanah keragaman budaya masyarakat Indonesia, dan untuk mendorong terwujudnya kongres dan terbentuknya organisasi untuk ayam ketawa (gaga) nantinya , anangdalam minggu ini berencana mengunjungi kepeternak terbesar ayam ketawa disul-sel yaitu disidrap rappang sekaligus memantau jalanya kontes ayam disana.
aku juga spendpat brow kelihatan nya pakem standart ppenilaian belum baku.kontes yang udah terjalani banyak mengecewakan peserta.usul saya jika ada kontes lagi ,di awal pendaftaran ayam harus di TES maksutnya itu aym SLOW<DANGDUT<atauCARETEK.biar ngk rancu kelasnya dan bersamaan di pendaftaran peserta di kasih BROSUR aturan pakem penilaian.biar smua peserta menjadi gamblang dan kalah menang puas.gitu aja brow.....
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusayo orang" yg merasa ketawamania kita rembuk serempak,mendorong terwujudnya pakem penjurian & penilaian unt ayam ketawa yg sah.agr kontes mendatang lbh maksimal.
BalasHapus